Pages

Kamis, 09 Juni 2011

Bag II

Kami selalu bersama.
Kami  selalu bertukar cerita, saling memahami satu sama lain layaknya seorang kakak-adik...
Bercanda gurau, menghibur satu sama lain, saling membantu, dan sebagainya...
Tapi mungkin karena itulah perasaan ini muncul...
Akhirnya aku menyadari.. Perasaan yang sakit dan menyesakkan.
Aku menyukainya.
Tepatnya perasaan suka yang berbeda, perasaan suka yang layaknya sepasang adam dan hawa.

Tapi aku tak bisa apa-apa.. sebab aku takut...
Takut satu ucapan saja dapat mengubah kedekatan kami.
Betapa hal ini begitu mengguncangkanku.
Makanya aku berniat mempertahankan keadaan ini. Aku memilih tetap menjadi sahabatnya.
Aku selalu membayangkan, bagaimana jika seandainya kami menjadi pasangan kekasih. Tapi aku tak akan pernah bisa membayangkan, bagaimana jika seandainya perasaan yang terus kupendam ini suatu waktu akan mennghancurkan persahabatan kami.
Aku menyukainya.. sungguh...
Memang benar, bahwa orang yang tidak bisa mengutarakan  perasaannya adalah seorang yang pengecut!
Tapi bagaimana mungkin aku membiarkan perasaan ini kelak akan merusaknya juga!?
Aku tak mau itu!
Apalagi jika melihat kenyataan bahwa aku ini seorang perempuan!
Aku tidak sepede gadis lain, yang dengan kerennya berani mengutarakan perasaannya tanpa takut apa jawaban atau anggapan yang akan mereka terima nanti.
Aku benci diriku sendiri!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © AIHIMA diary's. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver