Pages

Minggu, 19 Desember 2010

Jangan Tinggalkan Aku!

Aku berusaha melepaskan cengkraman ayah dari tanganku. Dan akhirnya, cengkramannya benar-benar bisa lepas. Aku berlari, terus berlari menjauhi ayah. Tiba-tiba aku melihat Shin dari pinggir jalan itu, dan tanpa menghiraukan kendaraan aku terus berlari... Tapi Shin juga terus berlari menuju jalan itu.
Tiba-tiba,,, brakkkk... Shin mendorongku lalu aku jatuh terselungkur. Sakit....
Tapi sedetik itu pula, aku menengadah dan berbalik kepadanya... dan tepat dihadapanku truk menabrak dirinya.
Ugh.. Dia terluka parah dan mengeluarkan banyak darah.
DIA TEWAS SEKETIKA. Aku shock.. Ini tak mungkin. (Aku menyimpan tanganku di dadaku)
"Aaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrgggggggggghhhhhhhhhhh......", air mataku jatuh.. hatiku sakit.. sakit sekali. Jantungku berdetak kencang, kencang sekali...
"Tidak.. tidak.. tidak... Tidak mungkin! Dia tidak boleh mati! Dia tidak boleh tiba-tiba meninggalkanku! Jangan... jangan... jangan pergi... Jangan mati!... Aku mohon, bangunlah!", aku berlari lalu mendekati lalu memeluknya dan aku terus berusaha membangunkannya!
"Shin, bangun... bangun... Jangan tidur di sini!"..
Orang-orang berlari mengerumuniku dan Shin, mereka bergegas memanggil ambulan dan polisi. Orang-orang itu berusaha menarikku dan melepaskan Shin. Tapi aku tak bisa melepaskannya.
"Ayo lepaskan dia.. dia sudah meninggal", begitu kata mereka. Kata-kata itu menghancurkanku.
Tiba-tiba tubuhku lemas dan aku melepaskan pelukanku dari Shin. Lalu ambulan datang dan membawa Shin pergi.
Tubuhku berlumuran darah Shin.. Aku tak bisa bergerak, aku tak punya kekuatan untuk berdiri. Dan tiba-tiba, ayah datang dan menarikku. Berusaha menopangku untuk berdiri.
Sirene mobil ambulan menghanyutkan batinku. Aku melepaskan diriku dari topangan ayah, aku berlari ketika mobil ambulan yang membawa Shin mulai bergerak perlahan meninggalkan keramaian ini.
"Jangan pergi...", aku berteriak, sesaat sebelum mobil itu hendak melaju lebih jauh dariku. Tiba-tiba mobil berhenti, dan aku masuk di dalamnya.
Saat sampai di rumah sakit, aku tak tahu harus bagaimana lagi. Shin dibawa pergi oleh perawat-perawat itu.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © AIHIMA diary's. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver