Pages

Minggu, 19 Desember 2010

Karena Dia

Beberapa kali pun aku kabur, ayah pasti akan menemukanku. Tapi beberapa kali pun ayah menemukanku, Shin selalu saja menolongku.
Aku tidak menyangka, berminggu-minggu pelarian dari ayah bersama Shin akan menjadi seperti ini.
Bagiku, Shin adalah pahlawanku. Tanpanya, mungkin sekarang aku sudah tidak bisa bertahan lagi.
Suatu hari Shin berjanji, jika tiba waktu yang tepat dia akan membawaku ke tempat yang indah, dimana tak ada seorang pun yang dapat menemukan kami.
Dan janjinya itu telah terlaksana.
Di sana pula, Shin menyatakan cintanya padaku dan berjanji melindungiku seumur hidupnya.
Aku senang, aku bahagia sekali... Seperti ada kembang api yang meledak di atas kepalaku. Indah sekali.
Aku membalas perasaannya. Aku mengangguk. Lalu Shin memelukku.
Wajahku merona.

Beberapa waktu berlalu, kemudian kami memutuskan untuk pulang.
Beberapa meter sebelum aku sampai di rumah Shin, ayah tiba-tiba muncul lalu menghajarnya. Ia menarik kerah baju Shin dengan keras, aku tidak bisa melerainya. Shin dihajar habis-habisan. Ayah mengancam membunuh Shin jika dia masih berani menemui dan membawaku kabur kembali. Tapi Shin keras kepala, dan aku tak tahan melihatnya berkorban lebih banyak lagi.
Aku marah.. Aku meminta ayah untuk melepaskan Shin.. Aku berjanji pada ayah tidak akan kabur lagi darinya, asal Shin ia lepaskan. Asal Shin tidak mati, apa pun akan kulakukan.
Tiba-tiba ayah mencengkram tanganku lalu menarikku meninggalkan Shin..
Shin teriak memanggil namaku, melarangku untuk pergi. Ia mencoba untuk berdiri tapi tak bisa.. Aku tahu dia pasti sangat kesakitan, dirinya babak belur. Itu semua karena aku yang egois, terlalu bergantung kepadanya...
Aku tidak kuat melihatnya dan aku tidak mungkin membiarkannya terus seperti ini. Aku sangat menyayanginya.
'Tuhan, kuatkanlah hati kami...'

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © AIHIMA diary's. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver